logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊStruktur Harga Daging Ayam...
Iklan

Struktur Harga Daging Ayam Dievaluasi

Peternak, pemerintah, dan perusahaan perunggasan terintegrasi perlu duduk bersama mencari solusi atas problem perunggasan. Tekanan berulang telah mengimpit dan mematikan usaha, khususnya peternak skala mikro dan kecil.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3ulT60hsioRAj879a1Ey3enW_r8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200503_ENGLISH-PANGAN_A_web_1588513370.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Abas (45), peternak ayam pedaging di kawasan Kampung Kandang, Depok, Jawa Barat, merawat 3.000 anakan ayam miliknya, Selasa (28/4/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Para peternak unggas berharap problem harga jual dan ongkos produksi segera teratasi. Situasi berulang yang mendera peternak dua tahun terakhir ini telah mematikan usaha pelaku skala kecil dan berpotensi makin melemahkan industri perunggasan nasional.

Awal tahun ini peternak tertekan oleh anjloknya harga jual dan kenaikan ongkos produksi. Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi, Selasa (2/2/2021) menyebutkan, harga bibit ayam umur sehari (DOC) naik dari Rp 5.500-Rp 6.000 per ekor menjadi Rp 7.000 per ekor. Harga pakan juga naik dari Rp 6.800-Rp 7.300 per kilogram (kg) jadi Rp 7.000-Rp 7.500 per kg.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan