logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPencitraan di 2021
Iklan

Pencitraan di 2021

Informasi mengenai usaha atau orang tertentu bisa diperoleh dari mana pun. Maka, citra bermakna penting.

Oleh
Andreas Maryoto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JThAU85_tA3Eb1rq0cTEDMXpYks=/1024x1459/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F86a69dfa-e937-4e61-8098-001d470787a4_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pengunjung menikmati santap siang di pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2020). Pembukaan pusat perbelanjaan atau mal di masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru di sejumlah daerah belum signifikan memulihkan bisnis ritel. Evaluasi kebijakan pemerintah dan inovasi peritel dibutuhkan untuk kembali menggairahkan aktivitas ekonomi di pusat perbelanjaan modern tersebut.

Banyak orang mungkin sinis terhadap pencitraan. Pandemi membuat kita perlu berpikir ulang tentang pencitraan. Pembatasan sosial membuat orang atau perusahaan sulit hadir di tengah konsumen, komunitas, dan relasi. Kita dipaksa hadir melalui media arus utama, laman internet, media sosial, dan pertemuan dalam jaringan.

Dengan berbagai medium, saatnya pebisnis dan eksekutif menata kembali citra mereka. Semula, masalah ini muncul di kalangan usaha rintisan dan investor yang terhalang bertemu karena pandemi Covid-19. Padahal, investor tengah berpikir, di tengah masalah selalu butuh banyak solusi. Mereka lalu mengincar usaha rintisan di sejumlah negara.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan