logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSKK Migas Prioritaskan Cegah...
Iklan

SKK Migas Prioritaskan Cegah Penurunan Produksi di 2021

Industri hulu migas Indonesia menghadapi tantangan berat lantaran pandemi Covid-19 belum berlalu. Perlu berbagai terobosan untuk meningkatkan produksi migas di dalam negeri, termasuk reformasi tata kelola hulu migas.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6fwm8VF8iZ6zVxOFrs0LWTVuur0=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_15225273_79_0.jpeg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja mengontrol proses produksi di anjungan lepas pantai Mike-Mike yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Laut Jawa, Utara Karawang, Jumat (17/7/2014).

JAKARTA, KOMPAS β€” Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas memprioritaskan pencegahan penurunan produksi minyak dan gas bumi pada tahun 2021. Produksi minyak 2020 mencapai 706.000 barel per hari atau sedikit melampaui target yang ditetapkan 705.000 barel per hari. Adapun target produksi gas bumi tercapai 98 persen dari target.

Dalam paparan kinerja dan capaian hulu migas oleh SKK Migas secara virtual, Kamis (31/12/2020) malam, produksi gas bumi tahun 2020 mencapai 5.461 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Adapun target produksi gas bumi yang ditetapkan di 2020 adalah 5.556 MMSCFD. Realisasi investasi hulu migas sebesar 10,21 miliar dollar AS atau di bawah target 12,1 miliar dollar AS.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan