logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊRealisasi Pencairan PMN Masih ...
Iklan

Realisasi Pencairan PMN Masih Rendah

Per 2 November 2020, penyertaan modal negara ke BUMN baru terealisasi Rp 16,95 triliun atau 37,62 persen dari pagu. Proses evaluasi untuk menjamin administrasi dan tata kelola dinilai turut menghambat.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UIVUAIpbvYl5qhnXGvRIEhJGSAs=/1024x653/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F3863aae9-60e9-464c-a267-fbe166156b54_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Ilustrasi. Warga menjalani tes usap PCR di Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium (GSI Lab), Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (17/10/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Memasuki triwulan IV-2020, realisasi pencairan penyertaan modal negara ke badan usaha milik negara dinilai masih sangat rendah. Realisasi pencairan yang rendah diklaim karena adanya proses evaluasi untuk menjamin administrasi dan tata kelola berjalan baik.

Kementerian Keuangan mencatat, penyertaan modal negara (PMN) ke badan usaha milik negara (BUMN) per 2 November 2020 baru terealisasi Rp 16,95 triliun atau 37,62 persen dari pagu Rp 45,05 triliun. PMN terdiri dari alokasi awal dalam APBN 2020 sebesar Rp 16,95 triliun, PMN untuk pemulihan ekonomi nasional Rp 24,07 triliun, dan PMN nontunai Rp 4,031 triliun.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan