logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPrinsip Keberlanjutan Menguat,...
Iklan

Prinsip Keberlanjutan Menguat, Pangan Mesti Lestari

Pemenuhan aspek keberlanjutan makin menguat sebagai indikator daya saing produk pangan dalam perdagangan global. Orientasi daya saing produk mesti mengacu pada nilai-nilai kelestarian.

Oleh
M Paschalia Judith/Agnes Theodora
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fg0jxmNWqU477k8VF6z3I1ePnXs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Ffe982a07-ee28-4298-94b1-f1ff06a92f76_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pedagang membongkar kardus berisi pisang yang baru datang dari Lampung di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Jumat (16/10/2020). Buah-buahan dan sayur-mayur menjadi penyumbang kenaikan volume ekspor yang cukup besar pada September 2020.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 dinilai berdampak pada menguatnya prinsip-prinsip berkelanjutan di kancah perdagangan dunia. Oleh karena itu, orientasi daya saing produk Indonesia, khususnya produk agribisnis, mesti mengacu pada nilai-nilai kelestarian.

Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menilai, pemenuhan prinsip-prinsip berkelanjutan menjadi ukuran daya saing produk, salah satunya di sektor pangan dan pertanian. Standar yang menjadi kebijakan nontarif pun mengikuti prinsip-prinsip tersebut.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan