logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊNelayan Tradisional Harap...
Iklan

Nelayan Tradisional Harap Keberpihakan Pemerintah

Nelayan tradisional masih berharap pemerintah berpihak kepada mereka dengan melarang alat tangkap merusak lingkungan, termasuk cantrang yang kini kembali marak digunakan.

Oleh
SHARON PATRICIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nb2sD2_xaa2qze5-PQwgjX85gRg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F55709448-3860-4c79-9d5e-400a3dcbd302_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Ikan hasil tangkapan di Selat Karimata yang baru turun dari kapal diangkut dengan gerobak untuk dibawa ke gudang berpendingin di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (4/10/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Kesejahteraan nelayan yang kembali terpuruk tidak hanya disebabkan oleh dampak dari pandemi Covid-19, tetapi akibat penggunaan trawl atau pukat harimau serta cantrang yang mulai kembali marak. Nelayan tradisional masih menaruh harapan pada keberpihakan pemerintah meski dinilai sulit.

Sepanjang 2020, nilai tukar nelayan (NTN) yang mengindikasikan tingkat kesejahteraan nelayan cenderung menurun. Badan Pusat Statistik mencatat, NTN bahkan sempat berada di bawah angka 100 dari April hingga Juni, mulai dari 98,49, 98,69, hingga 99,22.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan