logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊInvestasi Sulit Tumbuh jika...
Iklan

Investasi Sulit Tumbuh jika Konsumsi Masih Lesu

Pemerintah tidak bisa mengharapkan pertumbuhan investasi pada 2021. Konsumsi dan penanganan Covid-19 harus didorong dulu, baru kemudian investasi.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zVCzddz4LqaWlCEjua4YF-WWr9c=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F25ab0778-5ee1-469c-855b-95a360e37b1e_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Aktivitas sejumlah alat berat dalam proyek konstruksi pendirian pabrik otomotif di kawasan industri GICC, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020). Pemerintah tengah gencar berburu investor, khususnya bidang berbasis padat karya, untuk menekan dampak resesi. Sektor penanaman modal yang diincar, antara lain, industri alat kesehatan, energi, tambang, manufaktur, dan infrastruktur.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah akan kesulitan mendorong pertumbuhan investasi selama konsumsi masyarakat masih lemah. Permintaan domestik yang lesu, ekspansi bisnis sulit, ditambah kasus infeksi Covid-19 terus naik akan menurunkan daya saing investasi Indonesia.

Ekonom yang juga Menteri Keuangan periode 2013-2014, M Chatib Basri, Selasa (13/10/2020), mengatakan, perbaikan ekonomi memang terjadi setelah pelonggaran pembatasan sosial berskala besar, tetapi sementara. Mayoritas penduduk kelas menengah atas masih menahan belanja. Penemuan vaksin Covid-19 diharapkan mengubah situasi saat ini.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan