logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊCalon Pekerja Ikut Resah
Iklan

Calon Pekerja Ikut Resah

Di tengah minimnya peluang kerja, para pelamar dihinggapi kekhawatiran akan perlindungan mereka sebagai tenaga kerja kelak. Daya tawar calon pekerja ini lemah.

Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany / Fajar Ramadhan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rqphoISdx4_XmynVp4gdtmGLCAk=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F8f07da16-54e9-47d1-a6e0-9414aaac57a5_jpg-1.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Foto Ilustrasi. Pencari kerja mengisi berkas dokumen lamaran kerja untuk diserahkan ke panitia penerima kerja. Ribuan pencari kerja memenuhi lantai satu perbelanjaan Blok M Square, Jakarta, Selasa (19/11/2019).

JAKARTA, KOMPAS β€” Para pencari kerja memoles diri semaksimal mungkin demi memperebutkan lowongan kerja yang teramat terbatas. Kelak bila diterima kerja, belum tentu mereka mendapatkan status dan upah yang sesuai.

Raphi Aji Sunan (21) tengah mencari pekerjaan seusai berhenti dari proyek pembangunan pada bulan lalu. Ia mengaku cemas akan menjadi pegawai kontrak seumur hidup setelah membaca poin-poin penolakan masyarakat terhadap RUU Cipta Kerja. ”Saya hanya lulusan teknik dari sekolah menengah kejuruan. Poin-poin itu buat dengkul lemas,” ucapnya, Rabu (7/10/2020).

Editor:
agnesrita
Bagikan