Ekspor Pertanian ke Uni Emirat Arab Terkendala Logistik
Kendala logistik yang tengah dialami berupa kenaikan biaya angkut dengan pesawat sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19.
JAKARTA, KOMPAS β Produk pertanian Indonesia, seperti buah-buahan dan sayur-mayur, berpotensi mengisi kebutuhan pasar Uni Emirat Arab. Akan tetapi, Indonesia masih kalah saing dengan negara lainnya karena terkendala logistik dan biaya angkut.
Konsul Jenderal KJRI Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Ridwan Hassan mengatakan, biaya angkut yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara lain menjadi kendala bagi produk buah dan sayur Indonesia. Ini membuat Indonesia belum bisa bersaing dengan Thailand.
βApalagi, tingkat kesegarannya juga menentukan. Padahal, UEA menjadi pasar yang prospektif bagi Indonesia karena merupakan salah satu hub perdagangan,β ujarnya saat seminar daring Economic updates & Business Engagement: Fresh Fruits & Vegetables to Dubai yang digelar Kementerian Luar Negeri, Selasa (22/9/2020).