logo Kompas.id
EkonomiBank Dunia: Hanya 53 Persen...
Iklan

Bank Dunia: Hanya 53 Persen Anak Indonesia yang Mencapai Potensi Maksimal pada Usia Produktif

Bank Dunia menilai Pemerintah Indonesia melakukan upaya positif untuk mengelola keuangan publik. Pembenahan masih diperlukan agar hasilnya terhadap masyarakat optimal. Termasuk di sektor pendidikan dan kesehatan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZhAvLsfScPA_RFF4zT1fapG9fKA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fa5ca8edf-595b-4766-89c5-4eab950be176_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Murid sekolah dasar melewati jembatan penyeberangan di atas ruas Jalan Tol Depok-Antasari seksi II di kawasan Grogol, Depok, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020). Jalan Tol Desari seksi II dari Brigif-Sawangan awalnya ditagetkan beroperasi pada Juli 2019. Namun, karena mengalami berbagai hambatan akhirnya target pengoperasian mundur menjadi Februari 2020. Hingga foto ini diabadikan, ruas jalan tol sepanjang 6,3 kilometer itu belum dibuka dan dijadwalkan pada April 2020 akan beroperasi penuh.

JAKARTA, KOMPAS — Bank Dunia menilai pengelolaan keuangan publik di Indonesia mengalami kemajuan selama 20 tahun terakhir. Namun, sejumlah pembenahan masih perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil belanja publik.

Demikian dikutip dari pemaparan virtual berjudul ”Improving Quality of Expenditure on Human Capital: Education, Health, Social Assistance, and Nutrition”, Rabu (24/6/2020). Belanja publik yang dimaksud mencakup sektor pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial. Ketiganya merupakan elemen penting untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Editor:
khaerudin
Bagikan