logo Kompas.id
EkonomiKala Batik, Kopi, dan Tempe...
Iklan

Kala Batik, Kopi, dan Tempe Jadi Bekal Berunding

Tiap-tiap perunding memiliki jurus jitu. Kemampuan berempati, integritas, dan memiliki sudut pandang multiperspektif merupakan senjata utama. Mereka juga punya ”senjata” lain, yaitu batik, kopi, dan bahkan tempe.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iVrq7MTq_2A1kKyx-6k2RblDIng=/1024x636/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F46064e0f-5c21-48ca-a99f-eb8a8fcae78d_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Aktivis perempuan membentangkan spanduk dengan bergelantungan di jembatan penyeberangan orang dalam aksi damai memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) 2020 bersama Aliansi Gerakan Perempuan Antikekerasan (Gerak Perempuan) mengelar aksi damai di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020).

Di panggung perdagangan dunia, sejumlah perempuan dengan peran strategis berunding mewakili Indonesia. Ada yang membina relasi perdagangan, negosiasi perjanjian dagang, dan mengamankan perdagangan.

Sebagai perempuan, para perunding ini memiliki jurus jitu masing-masing. Kemampuan berempati, integritas, dan memiliki sudut pandang multiperspektif merupakan senjata utama. Namun, mereka pun memiliki bekal lain yang menguatkan senjata tersebut, seperti batik, kopi, dan bahkan tempe.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan