logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บCadangan Devisa dan...
Iklan

Cadangan Devisa dan Pelonggaran Fiskal Menjaga Ketahanan

Di sepanjang tahun ini cadangan devisa berpotensi kembali meningkat sejalan dengan potensi surplus neraca pembayaran di sepanjang 2020 yang ditopang oleh surplus neraca transaksi modal dan finansial.

Oleh
dimas waraditya nugraha
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cDG7ffXoeX3zIMgapyP5Vq8F_EY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20181019_PROMOSI-WISATA_C_web_1539957135.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengunjung berfoto dengan kain ulos dalam acara promosi wisata Danau Toba yang berlangsung di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018). Kegiatan bertema #Ayo ke Toba ini berlangsung hingga 21 Oktober 2018. Pemerintah terus berupaya menggenjot sektor pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Pemerintah menargetkan 17 juta wisman ke Indonesia tahun ini dengan perolehan devisa 17 miliar dollar AS.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Posisi cadangan devisa dan kelonggaran ruang fiskal menjadi modal penting dalam menjaga ketahanan ekonomi Indonesia. Posisi cadangan devisa diyakini mampu menjaga stabilitas ekonomi makro meski secara bulanan turun.

Pada akhir pekan kemarin, Bank Indonesia (BI) merilis cadangan devisa Indonesia per Februari 2020 sebesar 130,4 miliar dollar AS (Rp 1.858 triliun). Nilai ini setara dengan pembiayaan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah selama 7,4 bulan. Nilai cadangan devisa pada Februari 2020 tersebut turun dari posisi Januari 2020 sebesar 131,7 miliar dollar AS (Rp 1.877 triliun).

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan