logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPemerintah Juga Khawatir...
Iklan

Pemerintah Juga Khawatir Kehilangan Fasilitas Perdagangan dari AS

Perubahan status Indonesia itu akan berdampak luas karena perlakuan fasilitas perdagangan dan pembiayaan dari AS ikut berubah. Kemudahan fasilitas ke pasar AS yang selama puluhan tahun dinikmati Indonesia akan hilang.

Oleh
Karina isna irawan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/h-k6CIaNO_PuBKU5gmU5jOMxorQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200221_ENGLISH-PERTUMBUHAN-EKONOMI_A_web_1582294869.jpg
KOMPAS/LASTI KURNIA

Aktivitas bongkar muat kontainer di Terminal Operasi 3, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Setelah Amerika Serikat mengategorikan Indonesia sebagai negara maju, ekspor nonmigas Indonesia ke AS berpotensi terhambat dan melambat karena Indonesia akan kehilangan fasilitas kemudahan dari AS.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah khawatir Indonesia akan kehilangan fasilitas kemudahan dan keringanan bea masuk setelah Amerika Serikat mengubah status Indonesia menjadi negara maju. Saat ini pemerintah tengah menyiapkan argumen yamg kuat untuk melobi Amerika Serikat.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Senin (24/2/2020), mengatakan, Perwakilan Perdagangan AS (USTR) memutuskan mengubah status Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju karena produk domestik bruto (PDB) per kapita sudah di atas 4.000 dollar AS.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan