logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊMenggali Kembali Kearifan...
Iklan

Menggali Kembali Kearifan Lokal Kelautan

Pemuda-pemudi perwakilan 34 provinsi dikenalkan dengan pengetahuan kelautan yang dulu digunakan pelaut Nusantara. Pengetahuan itu dimanfaatkan saat teknologi belum berkembang.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kapal RI (KRI) Dewaruci milik TNI Angkatan Laut. Muhibah Budaya merupakan program napak tilas ke enam titik jalur rempah Nusantara pada masa lampau, yaitu Surabaya, Makassar, Baubau-Buton, Ternate-Tidore, Banda, dan Kupang. Program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut berlangsung mulai 1 Juni 2022 hingga 2 Juli 2022.
DOKUMENTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kapal RI (KRI) Dewaruci milik TNI Angkatan Laut. Muhibah Budaya merupakan program napak tilas ke enam titik jalur rempah Nusantara pada masa lampau, yaitu Surabaya, Makassar, Baubau-Buton, Ternate-Tidore, Banda, dan Kupang. Program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut berlangsung mulai 1 Juni 2022 hingga 2 Juli 2022.

LAUT JAWA, KOMPAS β€” Pengetahuan lokal soal kelautan kembali diajarkan kepada generasi muda melalui Muhibah Budaya Jalur Rempah. Pengetahuan seperti navigasi dan membaca tanda alam dulu digunakan para pelaut Nusantara.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Restu Gunawan mengatakan, pelaut Nusantara membaca tanda alam sebagai pedoman berlayar. Misalnya, angin sebagai penentu arah berlayar. Pengetahuan ini dimiliki pelaut sebelum teknologi navigasi, seperti kompas dan global positioning satellite (GPS), ditemukan.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan