Bahasa
Kampungan
Kesulitan mengubah atau menambah makna positif pada kata ”kampungan” membuat sebagian orang menabukan penggunaannya. Mengapa kata ”kampungan” selalu berkonotasi negatif di masyarakat?
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F11%2F95eb2338-88bf-410a-80b0-0ccf4bc515fd_jpg.jpg)
Keseharian aktivitas warga di RT 003 Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (12/3/2020).
Seorang senior di grup Facebook Pustaka Sunda, Aki Aristono, mengungkapkan rasa kesal tentang penggunaan kata kampungan yang berkonotasi negatif di masyarakat. Aki menulis cukup panjang dalam bahasa Sunda yang pada intinya berkeberatan atas penggunaan kata kampungan. Seolah-olah, kata Aki, semua kebiasaan jelek masyarakat ditimpakan kepada orang kampung.
Mengapa kata kampungan berkonotasi negatif?
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Kampungan".
Baca Epaper Kompas