logo Kompas.id
›
Pendidikan & Kebudayaan›Guru, Tokoh Rujukan...
Iklan

Guru, Tokoh Rujukan Keberagaman di Sekolah

Secara umum, iklim kebinekaan masih belum membudaya di satuan pendidikan. Padahal, keberagaman adalah keniscayaan di Indonesia. Untuk itulah, penguatan guru sebagai rujukan keberagaman dibutuhkan.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
Guru seni lukis Mardani Eko menyelesaikan pembuatan mural bertema keberagaman di dinding gedung SD Negeri Cengklik, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin (8/2/2021). Mural tersebut dibuat untuk menyampaikan pesan pentingnya menjunjung tinggi sikap saling menghormati keberagaman di lingkungan sekolah.
FERGANATA INDRA RIATMOKO

Guru seni lukis Mardani Eko menyelesaikan pembuatan mural bertema keberagaman di dinding gedung SD Negeri Cengklik, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin (8/2/2021). Mural tersebut dibuat untuk menyampaikan pesan pentingnya menjunjung tinggi sikap saling menghormati keberagaman di lingkungan sekolah.

Baru 32 persen satuan pendidikan yang telah membudayakan sikap kebinekaan dari hasil Asesmen Nasional 2021. Sebanyak 59 persen masih perlu menguatkan, sedangkan 9 persen satuan pendidikan perlu meningkatkan sikap kebinekaan.

Iklim kebinekaan di satuan pendidikan menjadi salah satu aspek penting untuk mendukung pendidikan berkualitas. Iklim kebinekaan menyangkut bagaimana lingkungan satuan pendidikan menyikapi keberagaman seperti perbedaan individu, identitas, maupun latar belakang sosial–budaya, seperti agama, juga mengenai komitmen kebangsaan.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan