logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊTawaran Kurikulum Merdeka...
Iklan

Tawaran Kurikulum Merdeka untuk Pembelajaran yang Makin Memerdekakan

Mulai tahun ajaran 2022/2023, sekolah-sekolah diberi pilihan memasuki masa transisi menuju Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dinilai lebih sederhana dan fleksibel daripada Kurikulum 2013.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah melakukan penelitian sederhana seusai pulang sekolah di Kali Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Penelitian tersebut merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta. Proses pembelajaran di luar kelas atau di lapangan memiliki arti yang penting untuk perkembangan siswa karena dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa terhadap materi yang diajarkan.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah melakukan penelitian sederhana seusai pulang sekolah di Kali Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Penelitian tersebut merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta. Proses pembelajaran di luar kelas atau di lapangan memiliki arti yang penting untuk perkembangan siswa karena dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa terhadap materi yang diajarkan.

Perubahan kurikulum menjadi pilihan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mentransformasi pendidikan Indonesia. Alasannya, selama 20 tahun ini terjadi krisis pembelajaran yang semakin diperparah lagi dengan learning loss akibat pandemi Covid-19 serta untuk membuat pendidikan semakin relevan dengan perubahan yang terjadi.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melengkapi transformasi pendidikan bersemangatkan Merdeka Belajar dengan meluncurkan Kurikulum Merdeka pada Jumat (11/2/2022). Keyakinan Kurikulum Merdeka dapat mengatasi krisis belajar selama pandemi didasarkan kajian dari kurikulum kondisi khusus yang dinamakan Kurikulum Darurat sejak 2020. Intinya, penyederhanaan materi Kurikulum 2013 justru bisa meningkatkan capaian hasil belajar siswa meski pembelajaran tatap muka tidak optimal.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan