logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPantang Surut Anak Papua...
Iklan

Pantang Surut Anak Papua Merajut Cita

Semangat anak-anak Papua untuk mengejar pendidikan menjadi cahaya terang di tengah berbagai keterbatasan di daerah tersebut. Para guru dan pengurus sekolah pun turut menjaga asa itu terus menyala.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO/SUCIPTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HnEV7J6NkRmd82gBbnrJllqRB4o=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F308c39d6-57e8-40f0-83db-8b91520e6441_jpg.jpg
Kompas/Totok Wijayanto

Suasana belajar-mengajar kelas XII jurusan bahasa SMA Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Tiga Raja Timika, Papua, Jumat (22/10/2021).

Irenius Tukani (17) baru saja masuk sekolah setelah setahun lebih belajar di rumah. Ia sempat pulang ke Kampung Pronggo, Distrik Mimika Barat Tengah. Baginya sekolah daring sama seperti libur, apalagi sinyal di kampungnya timbul tenggelam di tepi Laut Arafura. Namun, sesulit apa pun, lelaki ramping itu tetap belajar, tak ingin putus sekolah seperti beberapa teman sebaya di kampungnya.

Iren, begitu sapaan akrabnya, bersekolah di SMA Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Tiga Raja Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Ia duduk di bangku kelas XII jurusan bahasa. Selama bersekolah daring, ia pulang ke kampung yang jaraknya lebih kurang 139 kilometer dari sekolah.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan