logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊGuru Tangkas di Pelosok...
Iklan

Guru Tangkas di Pelosok Tasikmalaya Menerobos Batas

Kreativitas guru di pelosok Tasikmalaya, Jawa Barat, tidak ingin berpangku tangan pada keadaan. Mereka membuat pemancar televisi agar siswa tetap belajar saat pandemi Covid-19.

Oleh
tatang mulyana sinaga
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lStoFuugtxSTJinzVMfrPKm04WY=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_812174_3_0.jpeg
Kompas

Wasta Aripin (46), satu-satunya guru di SDN Parentas Kelas Jauh Buligir di Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, harus menempuh perjalanan 25 kilometer pulang pergi dari rumahnya setiap hari. Jalan rusak serta naik turun bukit membuat banyak warga Buligir ingin meninggalkan rumah untuk bekerja di kota.

Ketangkasan guru-guru di daerah terpencil semakin teruji saat pandemi Covid-19 melanda lebih dari 1,5 tahun terakhir. Kreativitas tidak mati demi siswa didik bisa mandiri.

Tiang bambu setinggi sekitar 12 meter itu menjulang di SD Negeri Cirangkong 1, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Di ujungnya dipasang antena pemancar rakitan dengan jangkauan frekuensi siaran 1-2 kilometer. Ada kabel menuju kantor tata usaha sekolah.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang, Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan