logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanGuru 3T Mengawal Belajar...
Iklan

Guru 3T Mengawal Belajar Anak-anak Tanpa Batas

Guru-guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar menjadi ”lilin” dalam gelap-gulitanya keterbatasan pendidikan. Nyali mereka tak pernah padam meski harus bertaruh nyawa.

Oleh
Irma Tambunan/Frans Pati Herin/ Sucipto/Tatang Mulyana/Ester Lince Napitupulu
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/--lnOIuBYJu8U-gbA0quMG6ThcA=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F61f7ade4-d971-4f1d-aaab-019d14eee0d2_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Kegiatan belajar mengajar anak-anak suku Batin Sembilan di Hutan Harapan, wilayah Kelompang, Kabupaten Batanghari, Jambi, Jumat (26/11/2021). Pendidikan adaptif terus dikembangkan demi menjangkau anak-anak di pedalaman. Guru mengambil peran penting di dalamnya.

Guru-guru di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T)  seakan menjadi "lilin" dalam gelap-gulitanya  keterbatasan pendidikan. Menempuh perjalanan panjang dengan taruhan nyawa  tak menciutkan nyali para guru pejuang ini untuk tetap berada di tengah anak-anak didik.

Di berbagai pulau, kesetiaan pada panggilan hati untuk mendidik anak-anak negeri mengalahkan ketakutan batin pada masalah rintangan hidup hingga persoalan kesejahteraan. Berada di tengah anak-anak yang jauh dari hingar-bingar kemajuan teknologi digital, menjadi komitmen tanpa batas dari hati para guru 3T. Mereka berjibaku mendorong anak-anak berani bermimpi melampaui keterbatasan hidup yang dijalani sehari-hari.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan