logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊMembawa Pola Pikir Bertumbuh...
Iklan

Membawa Pola Pikir Bertumbuh ke Dalam Ruang Kelas

Seorang guru perlu memiliki pola pikir bertumbuh untuk mendorong siswanya dapat menjalani pembelajaran dengan nyaman, antusias, dan penuh keyakinan diri.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jM6LBO4lRAmtp_M6SzM-8HESTXM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F78dc1654-b7b1-4cfd-8ac2-14918b2d2524_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Para siswa mengikuti pembelajaran tatap muka atau PTM di SMA Negeri 86 Jakarta, Jumat (29/10/2021). Dalam sepekan siswa di sekolah tersebut menghadiri satu kali PTM. Hari Senin PTM diikuti siswa kelas 10, Rabu untuk kelas 11 dan kelas 12 mengikuti PTM pada hari Jumat. Sampai pekan terakhir Oktober 2021, 7.614 sekolah atau sekitar 70 persen sekolah di DKI Jakarta sudah menggelar PTM. DKI Jakarta belum bisa menggelar PTM setiap hari karena belum bebas dari pandemi Covid-19.

Dunia berubah di segala sendi kehidupan dengan cepat, bahkan tanpa diduga. Masa depan anak-anak yang berada di ruang-ruang kelas saat ini tidak lagi bisa diprediksi karena tuntutan keterampilan dan permintaan dunia kerja yang juga dinamis. Di sinilah paradigma pendidikan dan peran guru perlu diarahkan untuk mampu menyesuaikan di putaran mana seharusnya berperan.

Pendidikan tak lagi cukup memastikan anak-anak menguasai materi berbagai mata pelajaran, seperti matematika, sains, ataupun literasi/bahasa yang kesuksesannya menjadi salah satu parameter keberhasilan sistem pendidikan suatu negara. Sudah lewat masa untuk mengagung-agungkan kesuksesan akademik semata dalam pendidikan. Kini, sinergi dengan aspek nonakademik justru akan membuat sistem pendidikan menciptakan sosok generasi penerus bangsa yang memiliki keyakinan mampu bergerak maju menuju kehidupan yang lebih baik meskipun ada berbagai tantangan dan rintangan. Sebab, proses belajar, termasuk kesalahan/ kegagalan, menjadi bagian yang tak mematahkan semangat dan keyakinan untuk bisa melakukan yang terbaik sesuai kemampuan dan potensi diri.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan