logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanAtasi ”Learning Loss”, PJJ dan...
Iklan

Atasi ”Learning Loss”, PJJ dan Pembukaan Sekolah Sama-sama Penting

Penurunan hasil pembelajaran atau ”learning loss” siswa Indonesia akibat pandemi Covid-19 tak bisa dihindari. Dibutuhkan usaha serius untuk mengurangi dampak yang lebih buruk.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QhiwSn5tAREpIyA8R_SLKCfSWX8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F3275ade4-ad11-42fb-a3d7-ec2c0fa15ea4_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Sinta, seorang siswi kelas III sekolah dasar, sedang mengerjakan ujian akhir kenaikan kelas secara daring di rumahnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (7/6/2021).

JAKARTA, KOMPAS —  Bank Dunia memperkirakan penurunan hasil pembelajaran siswa Indonesia akibat pandemi Covid-19 mencapai 0,9-1,2 tahun pembelajaran. Padahal, sebelum pandemi saja, lama bersekolah siswa yang rata-rata 12,4 tahun hanya setara dengan 7,8 tahun pembelajaran. Kondisi ini bukan hanya akan memengaruhi daya saing pendidikan di global, melainkan juga mengakibatkan kerugian sekitar 306 miliar dolar Amerika Serikat atau setara 29 persen produk domestik bruto atau GDP Indonesia tahun 2020.

Kondisi penurunan hasil belajar akibat pandemi dari tahun 2020-2021 tersebut diprediksi dengan skenario pesimistis, sedang, dan optimistis. Skenario ini berdasarkan mitigasi pada efektivitas pembelajaran, baik dengan dibukanya kembali sekolah maupun ketika tetap mengandalkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penurunan pembelajaran siswa Indonesia ini diminta untuk dipulihkan dengan mengutamakan kondisi siswa dan daerah yang paling membutuhkan.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan