logo Kompas.id
Pendidikan & Kebudayaan”Memoles” Siswa Jelang Asesmen...
Iklan

”Memoles” Siswa Jelang Asesmen Nasional

Meski asesmen nasional berbeda dengan ujian nasional, di lapangan banyak sekolah yang memandangnya sama. Sehingga sekolah pun berupaya mempersiapkan siswanya dengan tambahan belajar dan uji coba.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_e513WXeMaacDKoM6-Ey1L4jWZk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2Fefdae8c6-ffd8-40ea-87f8-5718f3063568_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Anak-anak kelas V mengikuti latihan asesmen kompetensi minimum (AKM) di SD Tiara School, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (2/9/2021). Sebanyak 41 anak-anak di sekolah tersebut bergantian mengikuti latihan AKM dengan protokol kesehatan. Secara acak nantinya hanya akan dipilih 30 siswa untuk mengikuti AKM yang menjadi bagian dari Asesmen Nasional 2021. Asesmen Nasional 2021 terdiri dari asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

Asesmen nasional yang untuk pertama kalinya akan digelar secara bertahap sesuai jenjang pendidikan mulai akhir September hingga November diyakini sebagai paradigma baru pendidikan nasional yang berdampak pada perubahan pembelajaran berkualitas di kelas dan sekolah. Di tahun 2021, asesmen nasional memetakan pembelajaran literasi, numerasi, serta karakter siswa serta lingkungan belajar di sekolah yang terdampak pademi Covid-19.

Sekolah pun diyakinkan untuk tidak ”memoles” siswa dengan uji coba layaknya ujian nasional. Siswa kelas V SD, kelas VII SMP, dan kelas XI SMA/SMK sederajat dipilih secara acak di setiap sekolah dengan jumlah terbatas. Namun, ajakan tersebut belum mampu membangkitkan rasa percaya diri guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan yang selama ini terbiasa dengan ritual ujian nasional  (UN) berdampak tinggi pada siswa. Kegiatan pemantapan dan uji coba atau try out nyatanya menjamur di seolah secara daring, bahkan melibatkan bimbingan belajar.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan