Dampak Pandemi
Anak-anak Yatim Piatu Butuh Dukungan Sosial
Pemerintah sejauh ini masih fokus pada penanganan masyarakat yang sakit atau meninggal akibat Covid-19. Keluarga yang ditinggalkan, khususnya anak-anak sangat membutuhkan pendampingan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fd162caef-3c67-493c-8dc5-ad2b33591282_jpg.jpg)
Komunitas Sound System di Malang Galang Donasi Untuk Anak Yatim - Malang Sound Community (MSC) di Malang, Selasa (27/04/2021), menggalang donasi pengguna jalan di Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk disumbangkan pada anak yatim.
Kehilangan orangtua, ayah dan ibu sekaligus, secara mendadak dalam rentang waktu yang pendek, menghadirkan dampak besar psikososial yang besar bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang masih membutuhkan pendampingan untuk masa tumbuh kembangnya. Dalam jangka panjang, anak-anak membutuhkan waktu untuk memulihkan trauma akibat ditinggal orangtuanya.
Pentingnya dukungan sosial kepada keluarga korban Covid-19 disampaikan Margaretha Ega Woda (45), warga Kelurahan Kambajwa, Kecamatan Kota Waingapu, Sumba Timur. Saat ini dia menjadi wali dari dua ponakannya, Varel (19) dan Vanya (12) tahun, setelah kakak kandungnya meninggal karena Covid-19. Tanggal 20 Mei 2021, ibu kedua anak tersebut, Maria Luna Woda meninggal karena Covid-19. Tepat dua bulan kemudian, 20 Juli 2021, suami Maria juga meninggal dunia karena bunuh diri.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Anak-anak Yatim Piatu Butuh Dukungan Sosial".
Baca Epaper Kompas