Narasi ”Well-Being” Memberikan Kebahagiaan Anak dalam Belajar
Orientasi belajar yang mengejar akademik dengan proses belajar yang tak menyenangkan di masa pandemi Covid-19 membuat siswa semakin menderita. Karena itu, pendidikan perlu memperhatikan kondisi sosial emosional anak.
Pandemi Covid-19 membuktikan perlunya pendidikan emosional dan sosial secara sistemik bagi anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Pandemi membatasi interaksi, memunculkan masalah kesehatan mental dan emosional seperti distraksi, depresi, bunuh diri, kesepian, dan hilangnya tujuan hidup. Sistem pendidikan pun dituntut supaya mengintegrasikan pembelajaran dan well-being untuk menghadirkan sosok anak didik yang tangguh dan bahagia meskipun menghadapi kesulitan hidup.
Dunia pendidikan perlu mengambil momentum pandemi Covid-19 ini untuk kembali menelisik sistem pendidikan yang menyeimbangkan tujuan akademik dan sosial emosional demi membantu anak-anak menggapai secara penuh potensi diri sesuai keunikan mereka. Well-being pun menjadi narasi yang coba didekatkan dalam sistem pendidikan supaya generasi masa depan memiliki keseimbangan dalam mengembangkan kemampuan intelegensia, sosial-emosional, dan spiritual.