Pengarusutamaan Jender
Ketidaksetaraan Menutup Akses Perempuan dalam Pembangunan
Perjuangan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan jender di berbagai bidang pembangunan hingga kini terus berlangsung. Perempuan mandiri secara ekonomi menjadi salah satu jalan untuk menghapus berbagai diskriminasi.

Buruh perempuan makan siang bersama saat jam istirahat di Kawasan Berikat Nusantara, Cilincing, Jakarta Utara. Penelitian kualitatif Rumah Kitab di Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, dan Solo pada September 2019 hingga Juli 2020 menunjukkan, belum tersentuhnya potensi kekerasan berbasis agama oleh berbagai program kesetaraan jender.
JAKARTA, KOMPAS – Meski mengalami sejumlah kemajuan, hingga kini posisi perempuan di berbagai bidang pembangunan masih jauh tertinggal dari laki-laki. Budaya patriarki yang menjadi akar ketidaksetaraan laki-laki dan perempuan terus langgeng di masyarakat, mempersempit bahkan menutup akses perempuan untuk ikut berperan dan menikmati hasil pembangunan.
Kesenjangan antara perempuan dan laki-laki juga terjadi dalam proses-proses pengambilan keputusan yang belum semuanya berperspektif jender. Kondisi tersebut membuat kebutuhan perempuan kerap tidak terakomodir.