logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPers dan Humas Berperan...
Iklan

Pers dan Humas Berperan Menyaring Informasi

Banyak hoaks tersebar terutama di platform digital di masa pandemi Covid-19. Karena itu, pers dan humas perlu terlibat aktif dalam menangkal kabar bohong dengan menyajikan informasi berkualitas dan terverifikasi.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/24OHk0pIn7q5RCaJBbLgyTh9G_Q=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F202102ILO-Lipsus-Hoaks-Vaksin-A_1614150194.jpg
KOMPAS/HARRY SUSILO

Aktivitas akun @JebulMania291 atau Kamandanu Ngapak di media sosial Twitter yang melontarkan cuitan tidak jelas berisi huruf acak tanpa makna dengan disertai tagar #TolakDivaksinSinovac tampak di layar telepon seluler warga, di Jakarta, Minggu (21/2/2021). Cuitan tidak jelas yang disertai tagar #TolakDivaksinSinovac menjadi salah satu indikasi perilaku terkoordinasi dalam pelambungan tagar tersebut untuk menjadi topik utama Twitter pada 12 Januari 2021 silam.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pers dan praktisi hubungan masyarakat atau humas memainkan peran penting dalam memilah informasi yang melimpah di ruang publik. Informasi berkualitas dan terverifikasi nantinya membantu masyarakat menghadapi krisis saat pandemi Covid-19.

Hal tersebut dinilai penting mengingat banyak hoaks atau kabar bohong yang tersebar, terutama di platform digital. Mengutip data Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), ada 1.064 hoaks terkait Covid-19 pada periode 1 Januari 2020 hingga 16 Juli 2021. Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat 1.760 hoaks soal Covid-19 pada 23 Januari 2020 hingga 17 Juli 2021.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan