Iklan
Trauma Diskriminasi Panjang Para Penghayat Kepercayaan
Para penghayat kepercayaan rentan disisihkan karena masih ada stigma bahwa kepercayaan mereka adalah aliran sesat. Mereka kerap mengalami trauma karena mengalami diskriminasi berkepanjangan.
Dianggap penganut aliran sesat bukan hal baru bagi penghayat Kepercayaan terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa. Diskriminasi sudah menjadi βtemanβ para penghayat selama puluhan tahun. Mereka berharap situasi ini segera berubah.
Bertahun-tahun lalu, Ketua Puan Hayati Pusat Dian Jennie Cahyawati menikah secara agama. Sebagai penghayat kepercayaan, itu satu-satunya cara menikah secara legal. Pernikahan berbasis Kepercayaan terhadap Ketuhanan YME belum diakui saat itu. Pernikahan terpaksa dilakukan sambil mengucap kalimat yang tidak ia imani.