logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บSMK Mulai Optimalkan Konsep...
Iklan

SMK Mulai Optimalkan Konsep Pembelajaran Campuran

Layanan pendidikan vokasi di sekolah menengah kejuruan susah dijalankan dengan memakai metode dalam jaringan secara penuh. Beberapa SMK akhirnya mencoba menerapkan sistem pembelajaran campuran.

Oleh
Mediana
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/c99Kc3gqjdwzNFiy2cJ6GfOV1mI=/1024x662/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F97e0dd47-e957-4c79-b670-fdb6bc68d8ed_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Guru mengajar siswa jurusan Kria Tekstil SMK Negeri 12 Surabaya menenun, Jawa Timur, Rabu, (2/9/2020). Sekolah menengah kejuruan seni tersebut kembali menyelenggarakan sekolah tatap muka dan memberlakukan sistem sekolah bergilir bagi siswanya. Dalam satu hari dibagi dalam dua shift dan masing-masing shift hanya dihadiri oleh 300 siswa. Hal tersebut sebagai persiapan siswa kelas XI untuk magang serta persiapan XII untuk tugas akhir. Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)

JAKARTA, KOMPAS - Konsep pembelajaran campuran yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh digunakan oleh sekolah menengah kejuruan. Konsep ini diyakini sebagai solusi terbaik agar siswa memperoleh lingkungan belajar yang efektif dan aman saat pandemi Covid-19.

Guru SMK Negeri 1 Tengaran, Semarang, Jawa Tengah, Sri Wahyu Sarwoko, saat dihubungi Senin (14/12/2020), mengatakan, untuk mata pelajaran kelompok nasional dan kewilayahan, penyampaiannya dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) metode daring. Sementara untuk mata pelajaran produktif, siswa mengerjakan tugas di rumah secara mandiri. Namun, tak semua siswa punya peralatan praktik pribadi yang lengkap sehingga mereka datang dan memakai alat yang dipunya sekolah.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan