Dorong Lulusan SMK Jadi Wirausaha Mandiri
Lulusan sekolah menengah kejuruan masih menjadi penyumbang dominan pengangguran. Upaya menyelesaikan persoalan ini melalui pendekatan pasokan dan permintaan tenaga kerja serta perubahan orientasi ke wirausaha mandiri.
JAKARTA, KOMPAS — Lulusan sekolah menengah kejuruan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri, tetapi juga dapat didorong menjadi wirausaha mandiri. Reorientasi seperti itu bisa dilakukan sebagai jalan menyelesaikan pengangguran.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tentang ”Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia” tanggal 5 November 2020, lulusan SMK mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia. Rilis BPS itu menyebutkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK pada Agustus 2020 sebesar 13,55 persen, lalu diikuti TPT lulusan SMA 9,86 persen, TPT lulusan diploma I-III sebesar 8,08 persen, dan TPT lulusan universitas 7,35 persen. Adapun TPT lulusan SMP mencapai 6,46 persen dan TPT SD 3,61 persen.