logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊIsolasi Jangka Panjang...
Iklan

Isolasi Jangka Panjang Menurunkan Kemampuan Bersosialisasi pada Anak

Dalam jangka panjang, isolasi sosial berdampak pada rendahnya keterampilan sosial anak. Sejumlah stimulasi dari orangtua dibutuhkan agar keterampilan sosial anak berkembang selama di rumah.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/c2TblvQAEeNKOBZLcBWyosqrOlc=/1024x675/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F769304b2-b291-4700-a570-2574fa0d3135_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Siswa SD Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo, Annada (8), mengikuti pelajaran daring dari sekolah di rumahnya di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (22/7/2020). Selain untuk menuntut ilmu, pelajaran daring yang diselenggarakan mengobati kerinduan Annada terhadap guru juga teman-teman yang berbulan-bulan tidak bertemu karena sekolah tatap muka ditiadakan akibat pandemi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Isolasi sosial jangka panjang pada anak dapat menurunkan keterampilan sosialnya saat dewasa. Orangtua berperan memberi stimulasi terus-menerus dan membangun kemampuan sosial anak.

Ketua Ikatan Psikologi Klinis Indonesia Wilayah Jakarta Anna Surti Ariani mengatakan, anak usia balita dikhawatirkan paling terdampak isolasi jangka panjang. Itu karena kelompok usia balita baru belajar bersosialisasi. Kebiasaan bergaul pun terbentuk di masa ini.

Editor:
khaerudin
Bagikan