logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊKeberdayaan Perempuan di...
Iklan

Keberdayaan Perempuan di Indonesia Timur Tak Secantik Pesona Alamnya

Keindahan, kekayaan, dan kecantikan bumi Indonesia Timur belum menggambarkan keberdayaan kaum perempuannya. Sejumlah pekerjaan rumah masih harus dikerjakan.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CSO47_sQw-gLK1hSHxbUS5dgCIY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F55cf67b3-2b3d-442d-9a62-dcb9d48c4cfd_jpg.jpg
Kompas/Agus Susanto

Kaum perempuan memakai noken (tas khas Papua) mengikuti pengukuhan Subdewan Adat Daerah suku Asa Aspalek, suku Yeleas II, dan Suku Walom Hiluka di Kampung Yeleas, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (3/5/20212).

Indonesia bagian timur sangat kaya dengan berbagai sumber daya alam, budaya, dan adat, mulai dari hasil pertanian, perkebunan, peternakan, hingga kerajinannya seperti tenun, anyaman, dan sebagainya. Namun, potensi dan kekayaan tersebut belum diimbangi dengan pemberdayaan perempuan setempat agar berdaya.

Oleh karena itu, perempuan harus diberikan akses dan kesempatan lebih sehingga potensi dan kemampuannya pun berkembang maksimal. Apalagi, hasil dari World Economic Forum (Januari 2020) menyimpulkan bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci dari kenaikan pendapatan suatu bangsa yang akan menentukan kemajuan negara.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan