logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊSebagian Pemulung Tak...
Iklan

Sebagian Pemulung Tak Terjangkau Bansos

Pemulung termasuk kelompok yang terdampak pandemi Covid-19 karena mereka sulit mencari dan menjual hasil pulungan sehingga penghasilannya merosot. Namun, sebagian dari mereka tak terjangkau bantuan sosial.

Oleh
TIM KOMPAS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xjEAFKp1UM-k0SjqBuFU5u8ySaY=/1024x560/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F269641b2-8700-4e06-a99b-3f4f40f757e1_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pemulung menarik gerobak melewati rambu penyeberangan jalan di Halte Tosari, Jakarta Pusat, Minggu (10/5/2020). Di tengah pandemi Covid-19, para pemulung tetap melakukan aktivitas di luar rumah untuk mengumpulkan barang-barang bekas. Selain rentan terpapar penularan virus, mereka juga mengalami kesulitan secara ekonomi karena pendapatan memulung menurun drastis.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sebagian pemulung tidak terjangkau bantuan sosial selama pandemi Covid-19. Ini karena mereka tidak memiliki kartu tanda penduduk dan sebagian lagi tidak menetap di satu tempat. Padahal, kehidupan mereka kini semakin berat, terutama karena kesulitan mencari dan menjual hasil memulung. Kelompok rentan ini perlu didata dan dimasukkan dalam jaring pengaman sosial dari pemerintah.

Laporan dari sejumlah daerah, akhir pekan lalu, menunjukkan, hanya sebagian pemulung yang menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang dimaksudkan untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan