Tinjau Ulang Kurikulum Pendidikan Agama di Sekolah
Pendidikan agama di sekolah patut ditinjau ulang. Kurikulum yang cenderung menekankan ritual keagamaan saja perlu diperkaya dengan menanamkan kesadaran kehidupan berbangsa.
JAKARTA, KOMPAS โ Pendidikan agama di sebagian sekolah selama ini rentan disusupi pemikiran-pemikiran yang antikonsep kebangsaan yang menghargai kemajemukan masyarakat. Kondisi ini perlu diatasi dengan memperbaiki kurikulum sehingga lebih mengutamakan etika, persatuan bangsa, dan pencapaian nilai-nilai kebaikan universal.
Gagasan itu mengemuka dalam peluncuran hasil survei Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta bertajuk โSuara dari Senayan: Pandangan Wakil Rakyat tentang Peran Negara dalam Pendidikan Agamaโ, di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Hadir sebagai pembicara antara lain peneliti PPIM UIN Jakarta, Sirojuddin Arif; anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq; Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzili; Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi; dan Guru Besar Antropologi UIN Jakarta Jamhari Makruf.