logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บTinjau Ulang Kurikulum...
Iklan

Tinjau Ulang Kurikulum Pendidikan Agama di Sekolah

Pendidikan agama di sekolah patut ditinjau ulang. Kurikulum yang cenderung menekankan ritual keagamaan saja perlu diperkaya dengan menanamkan kesadaran kehidupan berbangsa.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar & Riana Afifah
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9ZuXZ-8kxS4KBZ68vJrxM5UE38M=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200205-dne-maman-imanulhaq-pkb_1580912071.jpg
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Ketua Kaukus Pancasila DPR RI sekaligus politisi Fraksi PKB, Maman Imanulhaq (tengah), mengemukakan pentingnya pandangan keagamaan dan nasionalisme berbasis ideologi Pancasila. Ia berbicara pada peluncuran hasil survei anggota DPR dan pandangan mereka terkait pendidikan agama yang dilaksanakan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Pendidikan agama di sebagian sekolah selama ini rentan disusupi pemikiran-pemikiran yang antikonsep kebangsaan yang menghargai kemajemukan masyarakat. Kondisi ini perlu diatasi dengan memperbaiki kurikulum sehingga lebih mengutamakan etika, persatuan bangsa, dan pencapaian nilai-nilai kebaikan universal.

Gagasan itu mengemuka dalam peluncuran hasil survei Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta bertajuk โ€Suara dari Senayan: Pandangan Wakil Rakyat tentang Peran Negara dalam Pendidikan Agamaโ€, di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Hadir sebagai pembicara antara lain peneliti PPIM UIN Jakarta, Sirojuddin Arif; anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq; Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzili; Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi; dan Guru Besar Antropologi UIN Jakarta Jamhari Makruf.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan