FotografiFoto CeritaMerayakan Imlek dalam...
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Merayakan Imlek dalam Keberagaman

Perayaan Imlek di Indonesia telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi warga keturunan Tionghoa. Imlek merupakan tradisi pergantian tahun sehingga yang merayakan Imlek ini seluruh etnis Tionghoa, apa pun agamanya.

Oleh
Iwan Setiyawan
· 1 menit baca

Budaya Imlek berasal dari China. Dahulu, negeri China merupakan negara agraris. Setelah musim dingin berlalu, masyarakat mulai bercocok tanam dan panen. Tibanya masa panen bersamaan waktunya dengan musim semi, cuaca cerah, bunga bermekaran, dan berkembang. Musim panen ini dirayakan oleh masyarakat. Hari raya Imlek merupakan istilah umum, kalau dalam bahasa Tionghoa disebut dengan Chung Ciea yang berarti ’Hari Raya Musim Semi’.

https://cdn-assetd.kompas.id/SqFffd1H5YmzavyV6FGRiAXcDCs=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200125DNA06_1579964861.jpg
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE

Warga berdoa pada malam Imlek di Wihara Amurva Bhumi, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020). Imlek dimaknai sebagai ungkapan syukur dan harapan menyambut tahun baru.

Perayaan Imlek mulai dikenal sejak zaman Dinasti Xia, yang kemudian menyebar ke penjuru dunia, termasuk Indonesia, oleh para perantau asal China. Tradisi tahunan itu pun dikenal luas sebagai identitas budaya Tionghoa di tanah perantauan.

Memuat data...
Memuat data...