logo Kompas.id
β€Ί
Desk Regionalβ€ΊSulteng Bentuk Tim...
Iklan

Sulteng Bentuk Tim Penyelesaian Konflik Agraria

Tim penyelesaian konflik agraria diharapkan memperhatikan kepentingan rakyat terkait hal kelolanya, bukan melayani oligarki investasi.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu menggelar aksi damai di depan Markas Kepolisian Daerah Sulteng di Palu, Senin (14/2/2022). Mereka menuntut pengusutan tuntas atas ditembaknya Erfaldi (21), peserta unjuk rasa penolakan tambang emas dalam aksi di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (12/2/2022).
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu menggelar aksi damai di depan Markas Kepolisian Daerah Sulteng di Palu, Senin (14/2/2022). Mereka menuntut pengusutan tuntas atas ditembaknya Erfaldi (21), peserta unjuk rasa penolakan tambang emas dalam aksi di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (12/2/2022).

PALU, KOMPAS β€” Sulawesi Tengah membentuk tim penyelesaian konflik agraria. Keberadaan tim ini diharapkan bisa bekerja komprehensif untuk menyelesaikan beragam kebuntuan masalah agraria, bukan sekadar melayani kepentingan oligarki.

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengutarakan pembentukan tim penyelesaian konflik agraria dalam dialog dengan sejumlah aktivis di Palu, Sulteng, Rabu (16/2/2022). Saat ini, konflik agraria kerap menimbulkan ragam masalah di masyarakat.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan