logo Kompas.id
BukuMenyusuri Jejak Konflik dari...
Iklan

Menyusuri Jejak Konflik dari Gilolo

Agama pada akhirnya digunakan sebagai bahan bakar—oleh para perusuh—untuk membesarkan nyala api permusuhan.

Oleh
FRANSISCA RIA SUSANTI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pGax_ZLdKpTVQGLUDl-JIjhynLw=/1024x768/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F14%2Fbcefdab5-b96e-4bae-acba-1b768f0e40ec_jpeg.jpg

Seorang jurnalis cum penulis pergi ke Gilolo, nama untuk Halmahera yang disebut oleh ilmuwan Inggris pencetus teori evolusi berdasarkan seleksi alam Alfred Russel Wallace, dalam buku terkenalnya The Malay Archipelago.

Namun, alih-alih menemukan burung Semioptera wallaci yang berbulu indah dan gemar meloncat—burung temuan Wallace saat mengunjungi hutan Halmahera di tahun 1858—Linda Christanty, nama jurnalis dan penulis tersebut, malah mengulik restorasi Kesultanan Jailolo, membuktikan bahasa Ibu (Ibo) yang punah, dan terseret menelusuri jejak konflik di Maluku Utara yang meletup di tahun 1999 yang berkelindan dengan konflik Ambon yang meledak di tahun yang sama.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan