Merayakan Pemikiran dan Pencarian Tak Berujung Riwanto Tirtosudarmo
Nasionalisme itu sesuatu yang bergerak. Pancasila harus dilihat cakrawala yang indah, bukan fondasi di kaki kita. Cakrawala berbeda dengan langit yang harus dilihat dengan mendongak dan melelahkan.
Nama Riwanto Tirtosudarmo dikenal sebagai intelektual organik yang mendalami bidang demografi politik Indonesia yang pertama. Capaiannya sebagai intelektual melintas batas tak sekadar persoalan demografi politik. Belakangan ia menginisiasi perjamuan intelektual melalui ruang daring (webinar) bersama Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, sejak September 2021. Wadah itu yang kemudian disebut Esthi Susanti Hudiono sebagai komunitas epistemik untuk Indonesia.
Kajian dalam diskusi daring itu menghadirkan topik soal demografi, migrasi, pandemi, keragaman, hingga masyarakat adat dan marjinal. Terakhir Riwanto banyak melakukan amatan soal masyarakat adat, tradisi lokal di wilayah pantura. Pendeknya, tak ada garis batas melakukan kategorisasi minat Riwanto sebagai intelektual. Ini bisa disimak dari publikasi terakhirnya mendokumentasikan apa dan siapa tokoh-tokoh Indonesia dalam buku Mencari Indonesia hingga empat jilid serta beberapa publikasi yang berserak di jurnal dan media daring tentang spiritualisme lokal. Selain itu, ia juga menulis puisi sebagai wahana ekspresi.