Pendidikan Vokasi
Reformasi Total Pendidikan Vokasi
Untuk menghasilkan tamatan SMK yang punya prospek cerah di era industri 4.0, pendidikan vokasi harus unik dan tidak dapat dilakukan oleh pendidikan menengah umum. Pendidikan vokasi harus mengembangkan keunikannya.

-
Tajuk rencana harian Kompas pada 21 April 2022 mengangkat kembali isu pendidikan vokasi yang harus diubah paradigmanya.
Dalam tajuk rencana tersebut dibahas beberapa aspek penyebab kegagalan pendidikan vokasi di Indonesia selama ini, di antaranya minimnya link and match sekolah dengan dunia kerja, minimnya sumber daya, baik input siswa maupun sarana prasarana serta guru, baik jumlah maupun kompetensinya. Disebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka dari tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) cukup tinggi, sekitar 11,13 persen.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Reformasi Total Pendidikan Vokasi".
Baca Epaper Kompas