logo Kompas.id
β€Ί
Arsip Kompasβ€ΊPresiden Kutuk Keras Aksi...
Iklan

Presiden Kutuk Keras Aksi Peledakan Bom (Arsip Kompas)

Pada Sabtu (12/10/2002), tiga bom meledak di Bali: dua terjadi di Kuta; dan satu di dekat Konsulat Jenderal Amerika Serikat; menelan 203 korban jiwa dan 209 luka-luka.

Oleh
J. OSDAR, MOHAMMAD BAKIR, Amir Sodikin, EVY RACHMAWATI, Gatot Widakto, Bambang Sigap Sumantri, PEPIH NUGRAHA, Korano Nicolash
Β· 1 menit baca
Tengah Bekerja Keras β€” Presiden Megawati Soekarnoputri, Minggu (13/10) berjalan melintasi mobil-mobil yang hancur akibat ledakan bom saat mengunjungi lokasi peledakan bom hari Sabtu malam di Kuta dan Renon, Bali. Sebanyak 182 orang tewas dan ratusan luka-luka akibat ledakan bom itu. Presiden Megawati menyatakan, aparat keamanan tengah bekerja keras menyelidiki peristiwa peledakan bom tersebut untuk menangkap para pelakunya dan menyeret ke depan hukum.
ARSIP KOMPAS

Tengah Bekerja Keras β€” Presiden Megawati Soekarnoputri, Minggu (13/10) berjalan melintasi mobil-mobil yang hancur akibat ledakan bom saat mengunjungi lokasi peledakan bom hari Sabtu malam di Kuta dan Renon, Bali. Sebanyak 182 orang tewas dan ratusan luka-luka akibat ledakan bom itu. Presiden Megawati menyatakan, aparat keamanan tengah bekerja keras menyelidiki peristiwa peledakan bom tersebut untuk menangkap para pelakunya dan menyeret ke depan hukum.

Artikel berikut ini pernah terbit di Harian Kompas edisi 14 Oktober 2002. Kami terbitkan kembali dalam rubrik Arsip Kompas.id untuk mendampingi perilisan Narasi Fakta Terkurasi, aset NFT perdana Harian Kompas.

Jakarta, Kompas -- Presiden Megawati Soekarnoputri menegaskan, Pemerintah Indonesia mengutuk dengan keras peledakan bom yang terjadi di Kuta dan Renon (Bali), serta Manado, yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban. Peristiwa peledakan bom tersebut harus dilihat sebagai bahaya nyata dan merupakan ancaman yang potensial bagi keamanan nasional. Pernyataan Pemerintah Indonesia itu dibacakan Presiden Megawati, Minggu (13/10) siang pukul 13.00, di depan wartawan di ruang tamu di kediaman resmi presiden, Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Editor:
Bagikan