PSIS Semarang akan menjalani enam laga kandang sisa musim ini tanpa dukungan suporter di tribune stadion. Konsistensi penegakan sanksi menjadi tantangan bagi upaya panjang pembinaan suporter di Tanah Air.

Insting bisnis PSIS Semarang tidak padam di tengah situasi yang tidak berpihak. Sebaliknya, segala ketidakberpihakan itu justru membuat geliat manajemen tim semakin dinamis.

PSIS Semarang mengikuti perkembangan industri sepak bola modern dengan membentuk PSIS Development. Manajemen klub menyadari, pembinaan pemain muda secara serius adalah jalan terbaik untuk membeli masa depan.

Kontribusi komersial untuk klub peserta Liga 1 musim 2023-2024 akan diberikan dalam skema kontribusi tetap dan kontribusi variabel. Nilai kontribusi tetap bertambah sehingga jumlahnya menjadi Rp 7,5 miliar per musim.