Kompas.id

talkshow

Back To BDM Bersama Zainal Arifin Mochtar.

Bagikan

Back To BDM Bersama Zainal Arifin Mochtar: Karut-marut IKN dan Pemilu

Back To BDM Bersama Zainal Arifin Mochtar.

Video Cerita ·

Back To BDM Bersama Joice Tauris Santi: Tertipu Investasi Bodong? Relakan Saja

Back To BDM Bersama Joice Tauris Santi, membahas isu yang sedang hangat terkait investasi bodong berkedok trading binary option.

Video Cerita ·

Back To BDM Bersama Sudirman Said: Ada Apa Dengan Pemilu 2024?

Back To BDM Bersama Sudirman Said membahas polemik penundaan pemilu 2024.

Video Cerita ·

Kompas Collaboration Forum, Dialog Kota dan Pusat

Diskusi Terbatas ”Afternoon Coffee” Kompas Collaboration Forum City Leaders Community#APEKSInergi kerja sama harian Kompas dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).

Video Cerita ·

Back To BDM Bersama Rimawan Pradiptyo: Sonjo (Sambatan Jogja), Rekor Rp 8 Juta Dalam 6 Detik Untuk 1.500 Vaksin

Back To BDM Bersama Rimawan Pradiptyo.

Video Cerita ·

Iklan

Ibu Kota Baru untuk Siapa?

Hanya dalam waktu 43 hari, DPR dan pemerintah menyelesaikan pembahasan RUU Ibu Kota Negara. Pengesahan RUU yang superkilat itu menimbulkan banyak tanya, termasuk jaminan keberlanjutan setelah kekuasaan berganti.

Politik & Hukum ·

Back To BDM Bersama Sulistyowati Irianto: Reformasi Birokrasi Itu Keniscayaan

Back To BDM Bersama Sulistyowati Irianto, seorang Guru Besar yang fokus pada kondisi akademisi saat ini. Baginya, reformasi birokrasi mau tak mau perlu dilakukan untuk menciptakan iklim akademik yang ideal.

Back To BDM Bersama Zudan Arif Fakhrulloh: KTP Elektronik Itu Ideal pada Masanya

Back To BDM Bersama Zudan Arif Fakhrulloh membahas transformasi sistem pencatatan kependudukan menuju era digital. Bahkan, mulai dipersiapkan Anjungan Dukcapil Mandiri yang dapat diakses oleh semua masyarakat.

”Back To BDM” Bersama Hadar Gumay: Saya Pernah Disogok Rp 1 Miliar

”Back To BDM” Bersama Hadar Nafis Gumay, mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum periode 2012-2017 yang bercerita bahwa ada parpol yang berusaha menyogoknya sebesar Rp 1 miliar.

Amiruddin Al Rahab: Tak Bisa Mengobati Luka Hati Rakyat Hanya dengan Membangun Jalan

Komisioner Komnas HAM, Amiruddin Al Rahab, melihat tak ada itikad serius Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu. Tak bisa mengobati luka hati rakyat hanya dengan membangun infrastruktur.

Iklan