Dalam dinamika partai politik di Indonesia, terdapat tokoh sentral yang sangat kuat kharismanya menentukan arah perjalanan partai. Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo Subianto merupakan tiga sosok kuat yang memiliki peran sentral menentukan arah perjuangan partai politik yang dipimpinnya.

Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan partai politik papan tengah yang mampu mewarnai wacana politik di Indonesia. Pada Pemilu 1999, PAN sangat signifkan mewarnai wajah perpolitikan di negeri ini. Sosok Amien Rais mampu menjadikan partai ini sebagai salah satu faktor penentu perpolitikan di Indonesia setelah lengsernya era Kepemimpinan Orde Baru.

Merunut sejarah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai ini merupakan gabungan dari empat partai politik Islam peserta Pemilu 1971. Dibandingkan partai Islam yang ada saat ini, PPP adalah partai Islam yang memiliki kiprah perjuangan politik paling panjang karena melewati masa-masa tekanan era Orde Baru.

Sejak awal berdirinya, Partai Demokrat tidak lepas dari pengaruh eksistensi sosok Susilo Bambang Yudhoyono. Kesuksesannya memangku jabatan Presiden RI selama dua periode turut andil dalam mendongkrak popularitas Partai Demokrat.

Pemilu Legislatif (Pileg) Pasca Reformasi dilaksanakan berdasarkan aturan yang berubah-ubah dari pemilu ke pemilu. Perubahan UU Pemilu ikut memengaruhi perubahan jumlah parpol peserta, parpol lolos parlemen, hingga perubahan jumlah suara yang hilang.

Partai Gerindra merupakan partai politik yang meningkat signifikan perolehan suaranya sejak pertama kali mengikuti Pemilu 2009. Tingkat keterpilihan partai ini melaju pesat dalam tiga kali Pemilu dari peringkat ke-8 (2009), naik ke-3 (2014), dan peringkat ke-2 (2019). Popularitas Prabowo Subianto seirama dengan naiknya elektabilitas partai ini.