Menu
Cari
Mobile App
Reward
Baru
Kompaspedia
Gerai
Institute
Weekend
Beranda
Polhuk
Pilkada 2024
Ekonomi
Wirausaha
Opini
Artikel Opini
Analisis Ekonomi
Analisis Budaya
Analisis Politik
Kolom
Tajuk Rencana
Surat Pembaca
Humaniora
Dikbud
Ilmiah Populer
Iptek
Kesehatan
Dana Kemanusiaan Kompas
Nusantara
Metro
Internasional
Olahraga
Tokoh
Sosok
Wawancara
Figur
Nama & Peristiwa
Gaya Hidup
Kendara
Gawai
Kuliner
Mode
Properti
Riset
Kajian Data
Linimasa
Survei
Investigasi
Tutur Visual
Video
Video Berita
Program
Dokumenter
Lainnya
serial perjalanan
Di Merauke, di kota ujung timur yang menjadi elemen penting dalam mantra nasionalisme Indonesia, Agustinus Wibowo mengakhiri satu babak perjalanan untuk mengenali negerinya. Namun, ia yakin, perjalanan itu masih panjang.
Bagikan
Indonesia dari Merauke (Bagian 63-Habis)
Di Merauke, di kota ujung timur yang menjadi elemen penting dalam mantra nasionalisme Indonesia, Agustinus Wibowo mengakhiri satu babak perjalanan untuk mengenali negerinya. Namun, ia yakin, perjalanan itu masih panjang.
Perjalanan
·
Tanah dan Rasa Aman (Bagian 62)
Rumah kita, rasa aman kita, berhubungan erat dengan di mana tanah kita berada. Saat memasuki wilayah Indonesia, Agustinus Wibowo merasakan makna kata-kata Robin Moken, penasihat Pemerintah Western Province, PNG, itu.
Perjalanan
·
Takut Bendera Merah Putih (Bagian 61)
Selembar bendera Merah Putih sempat memberi Wilem banyak harapan. Namun, bendera itu juga membuat dia dimusuhi dan dikucilkan warga Digo.
Perjalanan
·
Kamp di Tengah Hutan (Bagian 60)
Hampir semua warga Digo kini lahir pascaperistiwa pengungsian tahun 1984 sehingga mereka sudah tak tahu lagi sejarah pengungsiannya. Mereka kini hanya bisa bertanya, kenapa di daerahnya tak ada sekolah atau jalan.
Perjalanan
·
Penduduk dan Pengungsi (Bagian 59)
Para pengungsi Papua Indonesia di Dome, Papua Niugini, punya semangat juang tinggi. Setelah sejenak bergaul dengan para pengungsi itu, Agustinus Wibowo mengakui, mereka adalah manusia tangguh yang pantang menyerah.
Perjalanan
·
Iklan
Desa OPM di PNG (Bagian 58)
Desa Dome, Papua Niugini, dihuni oleh warga PNG dan pengungsi dari Papua Indonesia. Meski sama-sama berbahasa Yomgom dan berasal dari suku yang sama, kedua kelompok ini nyaris tidak saling bertegur sapa.
Perjalanan
·
Membujuk Pengungsi (Bagian 57)
Mayoritas pengungsi dari Papua Indonesia yang tinggal di kamp-kamp sepanjang perbatasan Indonesia-Papua Niugini adalah manusia tanpa status, tanpa perlindungan hukum, dan tanpa jaminan sosial.
Perjalanan
·
Pengungsi dan Pejuang (Bagian 56)
Pengungsi dari Papua Indonesia yang ada di Papua Niugini dilarang mengekspresikan pendapat tentang gerakan Papua merdeka. Ini karena Pemerintah Papua Niugini mendukung kedaulatan Indonesia atas Papua.
Perjalanan
·
Benderamu Menghalangi Matahariku (Bagian 55)
John Wakum menyatakan, sangat tergugah oleh sebuah puisi yang ditulis penulis Vanuatu: “Benderamu menghalangi matahariku.”
Perjalanan
·
Sungai Pembatas Negeri (Bagian 54)
Garis batas internasional itu terasa absurd. Kenyataannya, di sisi kiri ataupun kanan sungai adalah hutan liar yang sama, dengan pepohonan tinggi menggapai angkasa yang sama. Itulah yang dirasakan Agustinus Wibowo.
Perjalanan
·
Lihat Lainnya
Iklan