Kenaikan harga emas tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli perhiasan. Emas masih dilihat sebagai instrumen investasi yang mudah dijual kembali.

Perajin perhiasan tradisonal yang mulai tersingkir karena bersaing dengan banyaknya pilihan produk impor.

Sebagian pengunjung menjual perhiasan emasnya pascalibur Lebaran. Harga yang tinggi dan kebutuhan menjadi alasannya.

Menjelang Lebaran, jasa sepuh emas turut menuai berkah seiring meningkatnya permintaan.

Produk emas dan logam mulia tetap diminati masyarakat dan masih dipercaya sebagai instrumen investasi.

Kurang dari dua minggu menjelang Lebaran, warga mulai memadati gerai-gerai toko emas langganannya untuk berbelanja perhiasan emas. Menurut pedagang, perhiasan dengan kadar emas 70 persen paling banyak dibeli pelanggan.

Emas perhiasanan diminati masyarakat sebagai barang investasi yang mudah dijual kembali.

Tulola menggandeng maestro seni ukir Bali, I Made Pada, dalam proyek kolaborasi Pustaka Tulola bertajuk ”Ketenangan Jiwa”.