Perang sarung yang melibatkan remaja terus terjadi di Lampung. Perlu upaya serius untuk mencegah peristiwa itu terulang.

Perang sarung yang berujung maut di kalangan remaja menjadi ironi.

Polisi mendalami dan mencari bukti untuk menentukan siapa yang melakukan kekerasan berujung matinya seorang anak remaja.

Perang sarung yang dulu merupakan permainan kini dilakukan secara berlebihan dan menjadi cara baru untuk tawuran.

Fenomena perang sarung yang melibatkan remaja marak terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah. Beberapa hari terakhir, puluhan remaja di Kabupaten Wonosobo dan Banyumas ditangkap polisi karena terlibat perang sarung.

Erwin sedang tadarus di dalam masjid saat kelompok remaja perang sarung masuk mencari perlindungan di Pandeglang, Banten. Niat melerai berujung maut karena dikeroyok remaja.

Sepanjang Ramadhan, polisi menangkap 43 orang yang berniat melakukan tawuran. Ditemukan pula sejumlah barang bukti, seperti 3 senjata tajam, 9 sarung bandul, 3 buah meriam spiritus, dan 5 motor untuk balap liar.

Baru sepekan bulan puasa berjalan, beberapa remaja tewas dalam aksi nirfaedah, yaitu tawuran sesama mereka di wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya.