Saat harga minyak goreng sudah turun, stok minyak goreng di pasaran kini menipis. Masyarakat berharap, pemerintah menjamin ketersediaan minyak goreng.

Di saat elit politik sibuk memikirkan koalisi politik 2024 dan perpindahan Ibu Kota Negara, masyarakat kecil dan UMKM masih bingung mencari minyak goreng murah.

Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) siap melakukan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng yang masih terjadi hingga kini.

Pedagang pasar tetap akan untung menjual minyak goreng satu harga karena harga dari distributor Rp 12.500 per liter. Di sisi lain, pemerintah mewajibkan minyak goreng yang dijual daring di lokapasar juga satu harga.

Pemerintah daerah merasa tidak bisa mengintervensi penetapan harga minyak goreng di pasar. Sementara itu, pedagang pasar pun kebingungan untuk menetapkan harga ideal.

Ontran-ontran harga minyak goreng tengah terjadi. Pemerintah, dengan kebijakan minyak goreng kemasan satu harga dan bersubsidi, serta syarat ekspor CPO, tengah diuji. Sementara itu, KPPU mensinyalir ada praktik kartel.

Di tengah penerapan kebijakan minyak goreng satu harga, Pemerintah Kabupaten Magelang tetap menggelar operasi pasar minyak goreng. Komoditas tersebut masih sulit didapatkan di pasar.

Pedagang pasar tradisional masih menjual minyak goreng dengan harga tinggi, yaitu Rp 18.000-Rp 20.000 per liter. Dengan tersedianya minyak goreng kemasan satu harga di ritel modern, penjualan mereka turun.