Selama 11 bulan, minyak goreng mengalami sembilan kali inflasi dan dua kali deflasi.

Ada dugaan rembesan Minyakita ke pasar curah. Minyakita dibuka kemasannya dan dijual sebagai minyak curah yang harganya lebih mahal.

Pemerintah tidak lagi mengatur harga minyak goreng curah sehingga harganya terus naik. Begitu juga dengan Minyakita.

Kantor Staf Presiden khawatir upaya menggeser pola konsumsi minyak goreng curah ke kemasan sulit terealisasi.

Minyak goreng curah yang dikemas tanpa merek dan tanpa izin edar banyak ditemukan di Lampung. Peredaran minyak goreng ini berpotensi merugikan konsumen.

Minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita yang ditujukan untuk menstabilkan harga minyak goreng, mendadak langka dipasaran. Kalaupun tersedia, harganya melonjak bahkan mencapai Rp 20.000 per liter.

Harga pangan dan kebutuhan pokok diklaim sedang turun dan terkendali sehingga situasi tersebut perlu dipertahankan dengan pengawasan dan kebijakan tata niaga yang baik.

Imbauan Zulkifli supaya masyarakat memilih putrinya, Futri, lewat pembagian Minyakita, itu melanggar prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Semestinya urusan publik diutamakan ketimbang kepentingan pribadi.