Selain dalam bidang kesehatan, kata ”klinis” pun banyak digunakan dalam bidang olahraga, dengan arti yang berbeda.

Ada banyak kata yang bisa digolongkan ke dalam homonimi, homograf, dan homofon. Tak hanya bahasa Indonesia, juga daerah.

Kita bisa membuat ”ibu kota”, tetapi tidak bisa membuat ”mama kota”. Betulkah ada rasa bahasa di sana?

Kata ”tip” dan ”tips” sama-sama digunakan, tetapi dengan makna yang berbeda. Di mana letak perbedaannya?

Konsep frasem bisa dipakai sebagai dasar penentuan lema kamus. Tapi, ”hidup dalam pemakaian bahasa” tetap didahulukan.

Kata ”tukang” memiliki konotasi positif dan negatif tergantung pada kata yang mengikutinya.

Sukacita menyambut kelahiran Yesus Kristus bukan saja mengalir lewat doa dan pujian, melainkan juga melalui ornamen Natal. Pernak-pernik ini pun punya makna mendalam.

Gabungan kata ”sudah pernah” sering kali menghasilkan kalimat yang boros kata, sebab kata ”sudah” dan ”pernah” mengandung makna yang sama. Bagaimana dengan frasa ”tidak pernah” dan ”belum pernah”?