Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, mulai menyidangkan kasus Tragedi Kanjuruhan, Senin (16/1/2023). Lima terdakwa dihadirkan secara daring pada sidang perdana atau pembacaan dakwaan.

Polri diingatkan agar jalankan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, yakni ekshumasi korban Tragedi Kanjuruhan, guna memastikan penyebab kematian 133 jiwa dalam insiden karena penembakan gas air mata itu.

Sejumlah korban tragedi Kanjuruhan masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Empat korban saat ini masih menjalani penanganan intensif dengan kondisi kesehatan yang belum stabil.

Kepolisian Daerah Jawa Timur telah memeriksa tiga dari enam tersangka Tragedi Kanjuruhan sekaligus bersiap memeriksa saksi-saksi tambahan untuk pengungkapan insiden berdarah dalam sepak bola tersebut.

Korban “Tragedi Kanjuruhan” yang terjadi seusai pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang terus bertambah.